Entrepreneur
Kewirausahaan menurut Scarborough dan Zimmerer (1993 : 35), adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Kewirausahaan yaitu bakat yang sudah dibawa sejak lahir. Wirausahawan yang sukses pasti memiliki karakter dari bakat dan potensi yang dimilikinya sendiri. Namun, hanya bakat saja tidak cukup menjadi wirausaha. Yang pastinya butuh pelatihan dan pendidikan. Meskipun seseorang dilahirkan dengan bakat menjadi pengusaha, tetapi jika tidak dibentuk atau diasah, maka tidak akan berhasil menjadi pengusaha yang sukses.
Menjadi Seorang Entrepreneur, Diciptakan atau Dilahirkan ?
Menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur), itu terdapat pada diri masing-masing tiap orang.
Menurut pendapat saya, menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) itu harus diciptakan/dibentuk (made), karena menjadi wirausahawan bukan hanya karena memiliki bakat yang dibawa sejak dilahirkan (born). Seorang wirausahawan akan berhasil jika mempunyai bakat yang kemudian diasah dan dibentuk (made) seiring perkembangan zaman. Kemampuan yang dimiliki wirausaha tersebut dikembangkan melalui pendidikan, pelatihan, pengalaman, serta observasi di lapangan, dan juga pengalaman-pengalaman orang yang sebelumnya sudah menekuni bidang wirausaha. Mengapa saya mengatakan diciptakan/dibentuk ? karena, salah satu “komponen penting” dalam berwirausaha yaitu “chanel/link” yang bisa lebih mudah didapatkan apabila sebelumnya sudah ada dalam lingkup wirausaha yang kemudian diasah dan dibentuk sehingga usahanya bisa lebih berkembang.
Contoh Kasus Entrepreneur
Contohnya, seorang anak berinisial X, yang memiliki orang tua bekerja sebagai pengrajin kayu pada salah satu daerah di Indonesia. Lalu ia, melihat ayahnya bekerja dan tertarik, kemudian ia mulai bertanya-tanya kayu apa yang digunakan ? untuk apa saja ? didapatkan dari mana kayu tersebut ?. Seiring waktu, anak itu lalu mengambil pendidikan atau menekuni mengenai bisnis, sehingga memiliki potensi lebih besar untuk berhasil menjadi seorang entrepreneur. Kenapa ? karena, memiliki kemampuan penalaran yang telah berkembang dan wawasan berpikir yang luas. Jadi, lebih mudah untuk dicapai. Ia juga berpikir akan membuat usaha yang diharapkan bisa lebih besar dari pada ayahnya. Lalu setelah menjalani pendidikan, ia pun memutuskan untuk membuat usaha mebel yang awalnya hanya dipasarkan pada daerah tempat ia tinggal, lalu seiring waktu, bahan kayu yang digunakan semakin bagus, lalu usahanya semakin terkenal hingga keluar daerah, dan juga sesekali di ekspor keluar negeri. Ia bisa mendapatkan hasil yang seperti itu salah satunya karena dukungan orang tua nya, ia juga orang yang tekun dan giat dalam bekerja. Orang tua X memberikan “kenalan” kepada anaknya yang berhubungan mengenai usahanya, dan juga usaha anak itu sendiri selama belajar mengenai dunia wirausaha.
Maka dari itu, potensi sukses dari seorang entrepreneur adalah orang yang memahami pendidikan untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan agar sukses mencapai tujuan. Dan seorang entrepreneur harus berani menghadapi resiko yang ada di setiap usaha yang dilakukan, maka seorang pengusaha akan mendapatkan kesuksesan. Karena kunci kesuksesan seorang entrepreneur adalah bertahan dan belajar dari kegagalan serta berani bersikap dalam mengambil resiko.
Teman saya Annisa Clara yang bertipe kepribadian ESTP, dia berpendapat bahwa "Seorang pengusaha pastinya diciptakan/dibentuk, karena dibutuhkan sebuah praktek dan keterampilan agar mudah berhasil menjadi seorang entrepreneur yang sukses"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tambahkan komentar sesuai dengan topik, terima kasih.