Siapa sih yang tidak mau sukses ? semua orang pasti punya keinginan untuk sukses terutama anak muda seperti saya yang ingin mencapai harapan menjadi seorang pengusaha muda.
Lalu bagaimana jika ingin membangun usaha di usia muda ? untuk membangun usaha di usia muda itu tidak gampang. Pasti ada sebuah kegagalan dan perjuangan dalam membangun bisnisnya di usia muda.
Disini saya akan berbagi kisah seorang pengusaha muda yang saya kagumi. Kesuksesan beliau sangat menginspirasi serta memotivasi diri saya dan banyak orang untuk mengambil langkah berani dalam memulai bisnis.
" Sally Giovanny "
Salah satunya adalah seorang pengusaha muda bernama Sally Giovanny, usianya masih 27 tahun. Sally adalah seorang pengusaha Batik Trusmi asal Cirebon, Jawa Barat.
Sally Giovanny, pengusaha muda inspiratif yang memulai usahanya dari nol dengan modal niat dan bismillah. Ia mulai berbisnis di usia 17 tahun. Setelah lulus SMA, Sally ingin membantu perekonomian keluarga dan ingin membiayai sekolah adiknya. Disisi lain Sally memiliki cita-cita menjadi pengusaha mandiri. Ia terlahir dari keluarga "broken home", orang tuanya bercerai ketika umur 6 tahun. Sally memilih menikah muda dengan Ibnu Riyanto, seorang pemuda yang pekerja keras dan mempunyai cita-cita yang sama dengan Sally.
" Awal Mula Karier "
Sally memulai bisnisnya bersama suaminya, pertama dengan berjualan kain kafan dari modal amplop pernikahannya. Ia berjualan kain kafan tidak menentu penjualannya, sehingga harus memutar otak dan terus berfikir, bagaimana caranya produk yang dijual bisa lebih banyak. Ia pun mengikuti seminar di salah satu daerah di Balikpapan selama tiga hari tiga malam menjadi tambahan ilmunya dalam berbisnis.
Lalu ia berinisiatif menawarkan kain kafan kepada para produsen batik yang banyak tersebar di tempat tinggalnya di daerah Trusmi. Dari situ ia banyak bertanya kepada para pembuat batik tentang berbagai jenis batik dan cara membuatnya. Sehingga, Sally banyak mendapat ilmu tentang batik Cirebon, proses batik tulis, batik cap, dan motif batik Cirebon.
" Berhasil Membangun Bisnis "
Ia pun berhasil menguasai cara membuat berbagai jenis batik. Di awal usahanya, Sally berdagang batik khas Cirebon dan menawarkan produknya dengan berkeliling pasar, demi mendapatkan pelanggan untuk usahanya, Namun, batik yang diberi nama "Batik Trusmi Cirebon" sempat tidak laku. Menurut sally, mungkin karena dirinya terlalu bersemangat dan langsung action. Tanpa survei dulu, batik apa yang laku di pasaran. Nah, dari kegagalan itu, akhirnya bisa jadi pelajaran, sehingga kita jadi tahu, perencanaan dan tindakan harus beriringan, tidak bisa hanya bertindak tanpa ada perencanaan.
Yang membuat mereka sukses adalah, walaupun mereka merasa kecewa karena batiknya tidak laku. Tapi disisi lain mereka tetap bersemangat dan tidak menyerah untuk berbisnis. Sehingga mereka memutuskan untuk membuat desain yang lebih bagus dan inovatif. Sampai akhirnya "Batik Trusmi Cirebon" pun laku dan masyarakat mulai banyak mengenakan batik. Sehingga, “Batik Trusmi Cirebon” makin dikenal sampai keluar negeri. Dan batik sempat diklaim Malaysia pada tahun 2008, sebelum akhirnya ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada tahun 2009.
Saat mulai berkembang, Sally berencana untuk membeli satu pabrik bekas milik pengusaha asal Singapura untuk bisa memproduksi batik lebih banyak lagi. Pabrik dengan luas 1,5 hektare. Sally dan Ibnu juga mulai memperluas jaringan bisnis melalui online. Karena, dunia digital menjadi peluang yang sangat besar dalam bisnisnya.
" Sukses Menjadi Miliarder "
Berapa tahun kemudian, toko batik Sally dan suaminya mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia sebagai toko batik terluas dengan pemilik termuda sebagai miliuner muda di usia 22 tahun dan pernah menerima Piagam Penghargaan sebagai Eksekutif Berprestasi Indonesia 2013 oleh Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB).
Saat ini, toko batik
yang mereka jalani dengan susah payah sudah memiliki 10 cabang. Tersebar di
lima kota besar di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Surabaya, Bandung, dan
Medan. Tidak hanya menjual batik khas Cirebon, mereka menyediakan aneka batik
nusantara, beragam kuliner khas daerah dan kerajinan tangan. Sally mempekerjakan 850 karyawan tetap
dan memiliki 500 perajin batik di Cirebon. Inilah yang membuat saya kagum terhadap mereka, sukses menjadi pengusaha di usia muda yang sudah memiliki banyak karyawan dan cabang dimana-mana serta mendapatkan banyak Piagam Penghargaan.
Prinsip bisnis yang bisa di ambil dari kisah ini yaitu, dari sebuah kegagalan tersebut bisa kita anggap menjadi sebuah pelajaran untuk kita memperbaikinya. Bahwa jatuh bangun dalam berbisnis adalah suatu hal yang dimiliki seorang pengusaha, sebab mereka bisa sukses karena memiliki sikap pantang menyerah dan sikap seperti itulah yang menjadikan seseorang bisa sukses di usia muda.
Pesan dari saya adalah belajar dari kisah ini bahwa, menjadi sukses itu harus jatuh terlebih dahulu untuk menuju kesuksesan, karena tidak semua orang punya bakat jadi pengusaha dan kesuksesan merupakan hasil dari kerja keras, bukan murni dari bakat. Maka dari itu, teruslah berinovasi, dan berpikir kreatif. Kesuksesan selalu diawali dengan perjuangan dan semangat tanpa lelah. Yakinlah bahwa apa yang kita kerjakan/usahakan tidak akan sia-sia.
"Keberuntungan itu akan berpihak pada orang yang siap dan kerja keras"
- Sally Giovanny -
Pembuatan artikel ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah kewirausahaan dari kampus Institut STIAMI yang dibimbing oleh Bapak Endra Marsudi, B.Ag., MBA
(Penulis : Anifa Purwaningsih - CB191110132)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tambahkan komentar sesuai dengan topik, terima kasih.