Bagaimana agar bisnis kita makin sukses dan berkembang? Nah,
kita perlu mencari solusi dari masalah yang dihadapi dalam bisnis. Yaitu dengan
memutuskan untuk melakukan goal setting.
Goal setting untuk bisnis adalah sebuah proses panjang untuk
meraihnya. Dan tugas kita adalah mencapai goal tersebut. Karena ini adalah bisnis
kita, sehingga kitalah yang akan menentukan sukses atau gagalnya bisnis
tersebut. Menetapkan goal setting untuk bisnis akan membuat kita masuk ke dalam
perkumpulan orang-orang sukses.
Goals itu ada beberapa macam. Ada goals harian, goals mingguan, ada bulanan dan bahkan tahunan. Tetapi di topik kali ini saya
akan membahas jenis goals yaitu dengan konsep OKR, serta harus memenuhi
kriteria 5 syarat, yaitu dalam bentuk kata S.M.A.R.T.
OKR dan SMART goal sama-sama dipengaruhi
oleh konsep Management By Objectives (MBO). OKR dan SMART sama-sama untuk menstrukturkan sebuah
pencapaian goal (tujuan), hanya jalannya saja yang berbeda walau esensinya sama.
SMART menggunakan lima elemen, sedangkan OKR menggunakan tiga elemen (objectives, key, results).
"Apa itu OKR ?"
OKR
adalah singkatan (Objectives & Key
Results). Dalam sejarah OKR,
John Doerr mempopulerkan penggunaannya sejak 1999, saat dia
berinvestasi pada saham Google, yang kala itu masih startup dalam
masa awal perkembangannya. Semenjak itu OKR digunakan oleh Google hingga kini.
Larry Page, founder Google, pernah
mengatakan bahwa OKR mempunyai andil membawa pertumbuhan bisnisnya puluhan kali
lipat hingga kini. OKR membantunya untuk fokus pada hal terpenting yang menjadi
prioritas Google. Hingga kini popularitas metode OKR telah banyak digunakan di
perusahaan startup teknologi di Silicon Valley, bahkan ke beberapa perusahaan
yang telah mapan.
OKR adalah metode sistematis yang digunakan untuk menentukan tujuan (goal-setting) dan
cara mengukur pencapaian tujuan tersebut. OKR akan membantu memfokuskan
prioritas kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, dan bagaimana
ritual kegiatan yang dilakukan untuk memonitor eksekusi rencana tindakan
tersebut.
Objective adalah sesuatu yang bersifat ambisius, dan cenderung
kualitatif. Oleh karena itu, dalam mencapainya, diperlukan tindakan yang terukur
dan kuantitatif. Inilah yang kemudian disebut key result. Setelah objective
dari suatu kompetensi ditentukan, pimpinan dan tim haruslah dapat menentukan key
result seperti apa yang akan dilakukan untuk mencapai objective
tersebut. Hal ini membuat key result haruslah sesuatu yang dapat
terukur, dan memiliki rentang waktu tertentu (time bound).
* Penerapan OKR beserta contohnya!
Sesuai dengan namanya OKR terdiri dari dua komponen utama yaitu :
- Objectives adalah deskripsi kualitatif
dari apa yang ingin dicapai. Deskripsi ini singkat, mudah diingat,
menjadi sumber motivasi dan bisa menantang tim untuk melakukan yang
terbaik untuk mencapai sebuah tujuan.
- Key Results adalah sebuah set alat ukur yang mengukur kemajuan usaha yang sudah dilakukan untuk mencapai Objectives yang telah ditentukan. Sebuah objective sebaiknya terdiri dari 2-5 key results. Setiap key results harus spesifik, dibatasi waktu, agresif dan realistis.
Contohnya :
Objective : Menjadikan bisnis lumpia semarang berskala global
Key Result :
1. Mendapatkan penjualan Lumpia Semarang sebanyak 100 porsi per hari
2. Mengadakan promo, give away, dll. Untuk mendapatkan timbal balik berupa awareness, keuntungan, promosi barang dan juga lainnya
3. Menghadirkan kemasan baru seperti vacuum sehingga aman dan bisa untuk dikirim ke luar kota dan Singapura
"Apa itu SMART ?"
S.M.A.R.T adalah kependekan dari 5
langkah dalam penetapan tujuan – specific,
measurable (terukur), achievable
(dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu). Singkatan
ini pertama kali digunakan dalam Management
Review edisi November 1981 oleh George T. Doran.
Smart goal adalah salah satu tool
efektif yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis mereka secara
realistis dan konsisten. Dengan menetapkan target yang SMART, hal tersebut akan
lebih mengarahkan anda menuju target yang ingin anda capai.
Berikut tahapan-tahapan dalam
menyusun SMART goal :
1. Specific (Spesifik / Khusus)
Target suatu Proyek harus ditetapkan
secara Spesifik dan Jelas. Suatu Target yang ditentukan dengan Special akan
memiliki kesempatan pencapaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan Target
yang ditentukan secara umum dan luas.
2. Measureable (Dapat diukur)
Target Proyek yang ditentukan harus
dapat diukur dengan menggunakan indikator yang tepat sehingga dapat melakukan
peninjauan ulang, mengevaluasi pencapaiannya serta dapat melakukan
tindakan-tindakan perbaikan yang seperlunya. Pengukuran harus berupa
nilai-nilai kuantitatif yang berbentuk angka-angka berdasarkan fakta-faktanya.
3. Achievable (Yang dapat dicapai)
Target Proyek yang ditentukan harus
dapat dicapai melalui usaha-usaha yang menantang dan harus berdasarkan
kemampuan yang dimiliki. Tim harus mengetahui dimana letak kemampuannya dan
mempertimbangkan kinerja sekarang dengan kinerja yang sifatnya sempurna. Dari
Kinerja Sekarang sampai ke Kinerja sempurna harus dilakukan secara bertahap dan
Target yang ingin dicapainya juga harus ditetapkan secara bertahap pula. Pada
versi SMART Goal lainnya, Achievable juga disebut dengan Attainable.
4. Realistic (Realistis)
Target
Proyek yang ditentukan harus bersifat Realistis, jangan menentukan Target yang
terlalu tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Harus mengetahui batas
kemampuan dari Tim untuk mencapai Target Proyek yang ditentukan.
5. Timebound (Batas Waktu)
Harus
menetapkan Batas waktu dalam mencapai Target Proyek. Tanpa adanya batas waktu,
Tim akan bekerja lambat dan tidak ada perasaan urgensi (mendesak) sehingga
sangat sulit untuk mencapai Target yang diinginkan.
* Penerapan SMART beserta contohnya !
1. Specific (Spesifik / Khusus)
Goal yang kita tetapkan harus jelas dan dapat didefinisikan dengan baik.
Contohnya :
- Meningkatkan penjualan bisnis : Bisnis Lumpia Semarang harus meraih goal penjualan dalam periode mingguan atau bulanan
- Meningkatkan interaksi di social media : Aktivitas social media penjualan Lumpia Semarang naik sebanyak 50% dalam satu bulan
- Meminimalisir sampah makanan : Menetapkan jumlah maksimal sampah makanan yang dibuang setiap harinya dan diusahakan untuk tidak melebihi jumlah tersebut.
2. Measureable (Dapat diukur)
Setiap goal dapat diukur hasilnya secara kuantitatif atau kualitatif.
Contohnya :
- Goal yang dapat diukur secara kuantitatif : Adanya kenaikan pendapatan sebesar Rp. 100.000.000 dalam tahun ini, kenaikan followers di social media sebanyak 50%, dan turunnya sampah makanan sebanyak 20%
- Goal yang bisa diukur secara kualitatif : Pelayan dapat melayani pelanggan lebih ramah, untuk mengukur goal secara kualitatif.
3. Achievable (Yang dapat dicapai)
Goal yang kita tetapkan harus realistis dan dapat dicapai.
Contohnya :
- Jika saat ini bisnis Lumpia Semarang mampu menghasilkan penjualan sebesar Rp 10.000.000 per minggu, maka bisnis tersebut tidak membuat goal untuk mengejar pendapatan sebesar Rp 30.000.000 per minggu karena itu tidak realistis
- Mulai menetapkan goal dengan kenaikan yang sedikit terlebih dahulu
- Goal yang dicapai juga harus dipertimbangkan dengan melihat kondisi bisnis. Misalnya, jika salah satu goal adalah merenovasi tempat, maka harus melakukannya saat kondisi keuangan sedang bagus.
4. Realistic (Realistis)
Goal harus memenuhi kebutuhan bisnis dan sejalan dengan branding bisnis tersebut serta harus relevan dengan target pasar.
Contohnya :
- Meningkatkan interaksi di social media dan tahu kalau pelanggan Lumpia Semarang lebih aktif di Instagram dari pada di Twitter, ada baiknya untuk fokus ke Instagram saja.
- Jika punya goal untuk mendekorasi ulang interior tempat, memastikan dekorasinya nanti sejalan dengan branding bisnis kuliner Lumpia Semarang
- Jika ada pesaing baru yang menjual Lumpia Semarang, ada baiknya untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk menarik pelanggan baru dan pelanggan
tetap. Untuk mengupayakannya, maka bisa mengaplikasikan sistem teknologi terbaru
untuk bisnis ini, menyajikan menu yang lagi trending saat ini, menawarkan promo
spesial, atau mengadakan acara untuk menarik perhatian pelanggan.
5. Timebound (Batas Waktu)
Goal harus menetapkan batas waktu dan jelas dalam mencapai target.
Contohnya :
- Goal bisnis Lumpia Semarang harus memiliki timeline yang jelas agar tidak ada alasan untuk menunda-nunda pengerjaannya. Tapi memastikan timeline tidak terlalu pendek atau terlalu panjang dan juga bisa menetapkan milestone agar proses pencapaian goal bisnis Lumpia Semarang lebih mudah dikelola.
"Kenapa OKR & SMART itu penting ?"
* Pentingnya OKR :
1. Focus and
Commit to Priorities
OKR membantu perusahaan untuk fokus
pada hal yang sangat penting, sehingga kita bisa mengerjakan hal-hal yang
menjadi prioritas saja. Karena itu ketika membuat OKR entah untuk perusahaan,
departemen atau untuk individual hanya boleh mempunyai 1 hingga 4 OKR saja.
Dan, setiap Objectives disarankan hanya mempunyai 2 hingga 5 Key Results untuk
tolak ukurnya. Tentu saja, setiap Key Results nantinya memiliki beberapa
inisiatif atau langkah-langkah pelaksanaan yang jelas. Yang pada akhirnya ada
keselarasan, semua menjadi semakin jelas, transparan dan bisa memberikan fokus
yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan yang diinginkan.
2. Align and
Connect for Teamworks
Adanya transparansi dan keselarasan
prioritas kerja ini, membuat tim yang di bawahnya hingga level individual bisa
melihat prioritas atasannya hingga ke top level tertinggi. Terjadilah alignment dan
sekaligus connection disini, yang sangat bagus untuk meningkatkan kualitas relasi antar
anggota yang ada. Engagement pun akhirnya meningkat, dan terbentuklah budaya organisasi yang
lebih baik.
3. Track for
Accountability
OKR mendorong pemantauan dan siapa yang
bertanggung-jawab secara jelas. Key Results dalam OKR berisi data numerik atau
kuantitatif yang mengukur pencapaian goal yang diinginkan dalam OKR. Proses tracking ini mengetahui apakah
kinerja saat ini masih jauh dari target, cukup atau sudah baik sekali. Dalam
OKR tercatat dengan jelas pula untuk inisiatif rencana tindakan tertentu siapa
yang menjadi penanggung-jawabnya. Jadi disini tidak ada saling tuduh, karena
semuanya terbuka dan transparan. Setiap insan memiliki tanggung-jawab atas apa
yang harus dicapainya.
4. Stretch for
Amazing
Ketika menyusun
OKR, goal yang dibuat mestinya inspirasional, yang bisa bikin Wow. Istilah
Google adalah moonshots, atau menembak rembulan. Maknanya adalah
menetapkan sasaran luar biasa tinggi, yang kelihatannya sepintas tidak mungkin
bisa dicapai. Hal ini yang membuat tim mempunyai can do attitude dengan
semangat tinggi untuk mengejarnya.
* Pentingnya SMART :
Metode SMART adalah salah satu istilah yang digunakan dalam
dunia bisnis, terutama perusahaan-perusahaan dunia untuk bisa mencapai tujuan bisnis
mereka. Dalam perkembangannya, ternyata metode SMART penting untuk kehidupan
personal dan investasi, terutama bagi mereka yang memiliki mimpi untuk punya
aset atau dana agar bisa nyaman di hari tua nanti
Jadi, OKR dan SMART sangat penting
dalam menghadapi bisnis yang kerap kesulitan menetapkan tujuan yang
tepat sehingga berdampak pada kinerja bisnis. Untuk itu perusahaan menetapkan
OKR untuk menunjukkan sejauh mana tujuan telah tercapai, dan menetapkan SMART
goals agar berhasil mencapai tujuan akhir. Sehingga keduanya sangat penting
dalam membangun bisnis menjadi lebih berkembang pesat.
Maka dari itu, mengembangkan sebuah bisnis memang tidak
mudah. Tapi dengan memiliki tujuan dan menetapkan goal sesuai dengan kebutuhan
perusahaan pasti bisa membuat pertumbuhan bisnis tersebut menjadi lebih baik
lagi.
Pembuatan artikel ini adalah sebagai tugas dari mata kuliah kewirausahaan dari kampus Institut STIAMI yang dibimbing oleh Bapak Endra Marsudi, B.Ag., MBA
(Penulis : Anifa Purwaningsih - CB191110132)